Cara Menghitung Kebutuhan Mulsa Plastik untuk Budidaya Tanaman
Mulsa menjadi sarana produksi pertanian yang sudah tidak asing lagi di telinga para petani maupun praktisi pertanian. Ada banyak keuntungan yang akan didapat jika menggunakan mulsa. Namun penggunaan mulsa juga harus sesuai dengan kebutuhan agar usaha pertanian yang dilakukan tidak merugi. Lantas bagaimanakah cara menghitung kebutuhan mulsa plastik? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
![]() |
Penggunaan mulsa plastik pada lahan pertanian (perpusonline.id) |
Manfaat Menggunakan Mulsa Plastik
Mulsa adalah bahan yang berguna untuk menutup tanah bedengan atau lahan tempat budidaya tanaman. Jenis mulsa sebenarnya sangat banyak, namun yang sering digunakan yaitu mulsa plastik.
Jenis mulsa plastik yang banyak digunakan petani yaitu mulsa plastik hitam perak. Seperti namanya, mulsa ini memiliki dua bagian dengan warna yang berbeda yaitu warna perak dan hitam. Kedua bagian ini ternyata memiliki fungsi tersendiri.
- Warna perak: berguna untuk memantulkan sinar matahari. Sehingga air tanah tidak menguap terlalu banyak dan hama tidak datang karena silau. Selain itu, warna perak pada mulsa juga berguna untuk menghindari organisme pengganggu tanaman yang menyerang bagian bawah daun. Misalnya; hama thrips, ulat, jamur, dan lain sebagainya.
- Warna hitam: bermanfaat untuk mencegah pertumbuhan gulma dan membuat tanah tetap lembap.
- Mempercepat masa panen (7-14 hari).
- Meningkatkan hasil panen.
- Menghemat penggunaan air.
- Mengurangi evaporasi atau penguapan.
- Meningkatkan efisiensi penggunaan nutrisi tanaman terutama pada bagian akar.
- Mencegah kehilangan unsur hara akibat. Hal ini dikarenakan aliran air tertahan oleh mulsa plastik sehingga tidak mudah tercuci.
Cara Menghitung Kebutuhan Mulsa Plastik
Mulsa plastik biasanya digunakan pada budidaya tanaman hortikultura seperti cabai, sayur daun, semangka, dan lain sebagainya. Sebagaimana disinggung sebelumnya bahwa penggunaan mulsa plastik sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan. Hal ini diperlukan untuk menghindari kerugian dalam usaha pertanian. Adapun cara menghitung kebutuhan mulsa plastik per m2 seperti berikut.1. Menentukan Luas Lahan
Langkah pertama dalam menghitung kebutuhan mulsa yaitu hitung terlebih dahulu luas lahan yang Anda miliki. Sebagai contoh luas lahan yang Anda miliki 1000 m2, maka bisa diasumsikan panjang x lebar lahan tersebut yaitu 50 m x 20 m. Adapun ilustrasinya seperti berikut:
![]() |
Ilustrasi perhitungan luas lahan (perpusonline.id) |
2. Menentukan Lebar Bedengan dan Parit
Setelah mengetahui luas lahan yang dimiliki, maka langkah selanjutnya yaitu menentukan lebar bedengan dan parit di lahan yang Anda miliki. Sebagai contoh lebar bedengan 100 cm dan lebar parit 50 cm. Ilustrasinya seperti berikut.
![]() |
Ilustrasi perhitungan lebar bedengan + parit (perpusonline.id) |
3. Menghitung Jumlah Bedengan
Jika sudah mengetahui lebar bedengan dan lebar parit, maka tahapan selanjutnya dari cara menghitung kebutuhan mulsa plastik yaitu menghitung jumlah bedengan. Caranya seperti berikut:Jumlah Bedengan = Lebar Lahan / (Lebar Bedengan + Lebar Parit)
= 20 m / (100 + 50 cm)
= 13,33 = 14 bedengan
4. Menghitung Kebutuhan Mulsa Plastik untuk Lahan 1000 m2
Setelah mengetahui jumlah bedengan, kini Anda sudah bisa menghitung kebutuhan mulsa untuk luas lahan 1000 m2. Adapun cara menghitung kebutuhan mulsa plastik seperti berikut:
Kebutuhan Mulsa = Jumlah Bedengan x Panjang Lahan
= 14 bedengan x 50 meter
= 700 meter
Dari perhitungan tersebut kita bisa mengetahui bahwa kebutuhan mulsa plastik untuk lahan seluas 1000 m2 yaitu sekitar 700 meter. Jika 1 roll mulsa plastik = 500 meter, maka kebutuhan mulsa yang Anda perlukan sekitar 1,5 roll mulsa plastik.
🤔
BalasHapus