## PendahuluanBahasa Babilonia, juga dikenal sebagai bahasa Akkadia, adalah sebuah bahasa Semit kuno yang dituturkan di Mesopotamia dari milenium ke-3 SM hingga abad ke-1 M. Bahasa ini merupakan salah satu bahasa tertua yang pernah ditulis dan memiliki dialek yang berbeda-beda di berbagai wilayah. Perbedaan dialek ini mencerminkan keragaman budaya dan sejarah yang kaya di Mesopotamia.## 1. Dialek Akad Kuno (Dialek Utara)Dialek tertua dari bahasa Babilonia adalah dialek Akad Kuno, yang dituturkan di wilayah utara Mesopotamia. Dialek ini digunakan dalam tulisan-tulisan dari periode Dinasti Awal (2900-2350 SM) dan Kerajaan Akkadia (2350-2150 SM). Dialek Akad Kuno memiliki fitur fonologi dan morfologi yang berbeda dengan dialek Babilonia selanjutnya.### Fonologi* Pelestarian konsonan glotis /h/ yang hilang dalam dialek Babilonia selanjutnya* Penghilangan konsonan /w/ dalam banyak kasus### Morfologi* Penggunaan sufiks -m untuk membentuk kata kerja bentuk lampau* Penggunaan bentuk kata benda kolektif yang berbeda* Penggunaan preposisi yang berbeda## 2. Dialek Babilonia Tua (Dialek Selatan)Dialek Babilonia Tua berkembang di wilayah selatan Mesopotamia pada periode Babilonia Tua (1894-1595 SM). Dialek ini digunakan dalam dokumen-dokumen hukum, administrasi, dan sastra dari periode tersebut. Dialek Babilonia Tua menunjukkan pengaruh yang kuat dari bahasa Sumeria, bahasa non-Semit yang dituturkan di Mesopotamia sebelum bahasa Babilonia.### Fonologi* Hilangnya konsonan glotis /h/* Penambahan konsonan /w/ pada awal beberapa kata* Perubahan vokal /a/ menjadi /e/ dalam beberapa kasus### Morfologi* Hilangnya sufiks -m dalam pembentukan kata kerja bentuk lampau* Penggunaan preposisi yang berbeda dari dialek Akad Kuno## 3. Dialek AsyurDialek Asyur berkembang di wilayah Asyur di utara Mesopotamia. Dialek ini digunakan dalam dokumen-dokumen administratif, militer, dan sastra dari Kerajaan Asyur (1365-612 SM). Dialek Asyur dipengaruhi oleh bahasa Hurri, bahasa non-Semit yang dituturkan di wilayah Asyur.### Fonologi* Perubahan vokal /a/ menjadi /e/* Penggunaan vokal panjang /a:/ dan /i:/* Penggunaan konsonan /l/ untuk mewakili suku kata /ru/### Morfologi* Penggunaan preposisi yang berbeda dari dialek Babilonia lainnya* Penggunaan bentuk kata ganti orang yang berbeda* Penggunaan sufiks -ni untuk membentuk kata kerja bentuk lampau## 4. Dialek Babilonia StandarDialek Babilonia Standar berkembang di wilayah Babilonia pada periode Babilonia Baru (626-539 SM). Dialek ini menjadi bahasa standar untuk komunikasi tertulis dan administrasi di seluruh Mesopotamia. Dialek Babilonia Standar didasarkan pada dialek Babilonia Tua tetapi menunjukkan beberapa fitur baru.### Fonologi* Hilangnya konsonan /w/ dalam banyak kasus* Penggunaan vokal panjang yang berbeda* Perubahan konsonan dalam beberapa kelompok### Morfologi* Penggunaan preposisi yang lebih sederhana* Penggunaan bentuk kata kerja yang lebih teratur* Penggunaan partikel untuk menandai hubungan tata bahasa## 5. Dialek NabateaDialek Nabatea berkembang di wilayah Nabatea (sekarang selatan Yordania) pada periode abad ke-3 SM hingga abad ke-2 M. Dialek ini digunakan dalam prasasti, dokumen, dan koin yang ditemukan di wilayah tersebut. Dialek Nabatea dipengaruhi oleh bahasa Arab dan bahasa Aram.### Fonologi* Perubahan vokal /a/ menjadi /o/* Penggunaan vokal pendek /e/ dan /o/* Penggunaan konsonan /d/ dan /t/ untuk mewakili konsonan /z/ dan /s/### Morfologi* Penggunaan sufiks -na untuk membentuk kata kerja bentuk lampau* Penggunaan bentuk kata benda yang berbeda* Penggunaan kata ganti orang yang berbeda## 6. Dialek PalmiraDialek Palmira berkembang di wilayah Palmira (sekarang Syria) pada periode abad ke-1 SM hingga abad ke-3 M. Dialek ini digunakan dalam prasasti, dokumen, dan koin yang ditemukan di wilayah tersebut. Dialek Palmira dipengaruhi oleh bahasa Aram dan bahasa Yunani.### Fonologi* Perubahan vokal /a/ menjadi /e/ dan /o/* Penggunaan vokal panjang /a:/ dan /o:/* Penggunaan konsonan /g/ untuk mewakili konsonan /k/### Morfologi* Penggunaan sufiks -n untuk membentuk kata kerja bentuk lampau* Penggunaan bentuk kata benda yang berbeda* Penggunaan bentuk kata ganti orang yang berbeda## 7. Dialek Babilonia YahudiDialek Babilonia Yahudi berkembang di wilayah Babilonia pada periode setelah pembuangan ke Babel (586-538 SM). Dialek ini digunakan oleh komunitas Yahudi yang tinggal di Mesopotamia. Dialek Babilonia Yahudi dipengaruhi oleh bahasa Aram dan bahasa Ibrani.### Fonologi* Hilangnya konsonan /w/ dalam banyak kasus* Penggunaan vokal panjang yang berbeda* Penggunaan konsonan /Å¡/ untuk mewakili konsonan /s/### Morfologi* Penggunaan sufiks -at untuk membentuk kata kerja bentuk lampau* Penggunaan bentuk kata benda yang berbeda* Penggunaan bentuk kata ganti orang yang berbeda## KesimpulanBahasa Babilonia memiliki keragaman dialek yang mencerminkan keragaman budaya dan sejarah Mesopotamia. Perbedaan dialek ini memberikan wawasan tentang perkembangan bahasa dan interaksinya dengan bahasa-bahasa lain di kawasan. Dialek-dialek ini berkontribusi pada kekayaan warisan linguistik Mesopotamia dan merupakan sumber yang berharga untuk memahami peradaban kuno.
Tags:
Babilonia