**9 Misi Diplomatik Terkenal dalam Sejarah Babilonia**
1. Misi Diplomatik ke Mesir
Kekaisaran Babilonia Baru di bawah Raja Nebukadnezar II mengirim misi diplomatik ke Mesir pada tahun 601 SM. Misi ini bertujuan untuk menjalin hubungan baik dan membangun aliansi antara kedua negara.
2. Misi Diplomatik ke Lydia
Pada tahun 585 SM, Raja Nabonidus mengirim misi diplomatik ke Lydia, sebuah kerajaan di Anatolia. Misi ini dipimpin oleh putranya, Belshazzar. Tujuan misi ini adalah untuk memperkuat hubungan antara kedua negara dan mendiskusikan kemungkinan aliansi militer.
3. Misi Diplomatik ke Persia
Kekaisaran Babilonia Baru menjalin hubungan diplomatik dengan Kekaisaran Persia pada tahun 539 SM. Misi diplomatik Babilonia dikirim ke Persia untuk menegosiasikan perjanjian damai setelah jatuhnya Kekaisaran Babilonia Baru.
4. Misi Diplomatik ke Yunani
Pada tahun 525 SM, Raja Cambyses II dari Persia mengirim misi diplomatik ke Yunani untuk menuntut penyerahan Athena dan Sparta. Misi ini ditolak, dan Persia kemudian menginvasi Yunani.
5. Misi Diplomatik ke India
Selama masa pemerintahan Raja Darius I, Kekaisaran Persia mengirim misi diplomatik ke India pada tahun 518 SM. Misi ini dipimpin oleh Skylax, seorang pelaut Yunani. Tujuan misi ini adalah untuk menjelajahi Sungai Indus dan membangun hubungan perdagangan dengan India.
6. Misi Diplomatik ke Roma
Pada tahun 27 SM, Kaisar Augustus mengirim misi diplomatik ke Kekaisaran Romawi untuk membangun hubungan diplomatik dan menegosiasikan perjanjian damai. Misi ini dipimpin oleh Gaius Julius Caesar Octavianus.
7. Misi Diplomatik ke Kerajaan Aksum
Pada tahun 325 M, Raja Ezana dari Kerajaan Aksum mengirim misi diplomatik ke Kekaisaran Romawi. Misi ini dipimpin oleh Frumentius, seorang pendeta Kristen. Tujuan misi ini adalah untuk menjalin hubungan diplomatik dan meminta bantuan Romawi dalam mempertahankan Kerajaan Aksum dari serangan suku barbar.
8. Misi Diplomatik ke Kekaisaran Bizantium
Pada tahun 527 M, Kaisar Justinian I mengirim misi diplomatik ke Kekaisaran Bizantium untuk menegosiasikan perjanjian damai setelah perang Vandal. Misi ini dipimpin oleh Belisarius, seorang jenderal Bizantium.
9. Misi Diplomatik ke Kekaisaran Arab
Pada tahun 636 M, Khalifah Umar ibn al-Khattab mengirim misi diplomatik ke Kekaisaran Arab untuk menegosiasikan perjanjian damai setelah perang Yarmuk. Misi ini dipimpin oleh Khalid ibn al-Walid, seorang jenderal Arab.
Kesimpulan
Misi diplomatik telah memainkan peran penting dalam sejarah Babilonia, karena memungkinkan negara tersebut untuk menjalin hubungan dengan negara lain, membangun aliansi, dan mendiskusikan isu-isu penting seperti perjanjian damai dan perdagangan. Misi-misi ini juga berkontribusi pada pengembangan budaya dan peradaban Babilonia.