"Sejarah dan Keajaiban Kota Babilonia: Dari Hukum Hamurabi hingga Gerbang Ishtar"


Babilonia




Pendahuluan

Babylon Kuno merupakan kota yang sangat berpengaruh dan menjadi pusat peradaban Mesopotamia selama hampir dua milenium, dari sekitar 2000 SM hingga 540 SM. Terletak di dekat Sungai Efrat, sekitar 60 mil selatan Baghdad, di wilayah yang sekarang disebut Irak Babilonia, kota ini meninggalkan jejak signifikan dalam sejarah peradaban Mesopotamia.

Sejarah dan Hukum Hamurabi

Salah satu penguasa awal Babylon, Hamurabi, terkenal dengan sistem hukum yang keras dan Code of Hamurabi yang menjadi salah satu yang paling terkenal di dunia. Meski bukan yang tertua, kode ini menjadi simbol keadilan dan disiplin di masyarakat Babylon. Bahasa Babilonia juga berkembang pesat dan digunakan sebagai alat komunikasi di seluruh Timur Tengah.

Penemuan Ilmiah

Para ilmuwan kuno di Babilonia membuat banyak penemuan dalam bidang matematika, fisika, dan astronomi. Mereka mengembangkan trigonometri dan menciptakan metode pengukuran waktu yang masih dipakai hingga kini. Catatan sejarah dari Babilonia masih dipakai oleh astronom modern untuk mempelajari perputaran bumi dan dampaknya terhadap kota-kota kuno.

Kebangkitan Babilonia di Bawah Hamurabi

Setelah Babel dikuasai oleh Samuabum, Babilonia berkembang menjadi kerajaan kecil hingga Hamurabi naik tahta dan memperluas wilayahnya. Hamurabi melakukan serangkaian kampanye yang berhasil menaklukkan kota-kota penting seperti Ur, Uruk, dan Larsa, menjadikan Babilonia sebagai satu kekuatan dominan di Mesopotamia.

Kejayaan Kekaisaran Babilonia Baru

Kekaisaran Babilonia Baru didirikan oleh Nabopolassar dan mencapai puncaknya di bawah pemerintahan Nebukadnezar II. Selama periode ini, Babilonia dikenal dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun, kekuasaan Babilonia berakhir ketika Cyrus Agung dari Kekaisaran Persia mengalahkan mereka.

Kisah Menarik Nabonidus

Raja terakhir Kekaisaran Babilonia, Nabonidus, memiliki kisah yang unik dan misterius. Ia mengasingkan diri ke Taima, sebuah oasis di Arab, dengan anaknya, Belshazzar, yang ditugaskan untuk memerintah di Babilonia. Alasan pengasingan ini masih diperdebatkan, mulai dari perselisihan agama hingga tuntutan kesehatan. Terdapat juga kemungkinan bahwa keberangkatannya berkaitan dengan praktik keagamaan yang berbeda dari penduduk Babilonia, yang lebih menyembah Marduk.

Gerbang Ishtar

Gerbang Ishtar adalah pintu masuk utama kota Babilonia yang dibangun atas perintah Nebukadnezar II. Gerbang ini dihiasi dengan batu bata keramik berlapis yang memberikan kilau seperti permata. Dihiasi relief singa, naga, dan simbol-simbol ilahi lainnya, gerbang ini menggambarkan keyakinan akan perlindungan dewa terhadap kota ini. Penemuan gerbang ini pada tahun 1902 dan pemulihannya menunjukkan kemegahan arsitektur Babilonia.

Upacara Tahun Baru Akitu

Setiap tahun, Babilonia merayakan Festival Akitu, yang merupakan perayaan tahun baru. Prosesion raja, anggota istana, dan patung-patung dewa melintasi Gerbang Ishtar menuju kuil Marduk. Festival ini merupakan simbol penting dari pertanian dan kehidupan.

Upaya Pemulihan Gerbang Ishtar

Saat ini, upaya pemulihan Gerbang Ishtar sedang dilakukan untuk mengatasi tantangan lingkungan dan menjaga keaslian strukturnya. Penyelesaian pemulihan diharapkan bisa selesai dalam waktu dekat, menjadikan gerbang ini sebagai daya tarik wisata yang memperkenalkan kembali keindahan dan kekayaan sejarah Babilonia kepada dunia.

Kota Babilonia tidak hanya menjadi saksi sejarah tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi generasi mendatang. Keberadaan bangunan dan tradisi yang kaya akan makna menunjukkan sejauh mana peradaban ini telah berkontribusi pada perkembangan dunia.

Lebih baru Lebih lama

Langganan

Dapatkan notifikasi email

Formulir Kontak