Mumi Deir el-Bahri: Harta Karun Para Firaun yang Tersembunyi

 

Misteri Cache Mumi Deir el-Bahri: Harta Karun Para Firaun yang Tersembunyi

Penemuan lebih dari 40 mumi kerajaan di satu lokasi mengungkap kisah dramatis penyelamatan firaun dari penjarah makam dan intrik para pendeta tinggi Mesir kuno.

Deir el-Bahri: Kompleks Kuil Kematian di Tepi Barat Nil

Deir el-Bahri: Kompleks Kuil Kematian di Tepi Barat Nil

https://www.google.com/maps/search/?api=1&query=[location]

Deir el-Bahri, yang berarti "Biara Utara" dalam bahasa Arab, merupakan sebuah kompleks kuil pemakaman dan makam yang megah. Lokasinya berada di tepi barat Sungai Nil, berseberangan dengan kota modern Luxor, dan tidak jauh dari pintu masuk Lembah Para Raja yang terkenal. Situs ini menjadi saksi bisu kejayaan dan keruntuhan peradaban Mesir kuno selama ribuan tahun.

Monumen Utama Pendiri / Firaun Terkait Dinasti Perkiraan Tahun Pembangunan / Masa Kuasa Catatan Penting
Kuil Makam Mentuhotep II Ke-11 2008-1957 SM Monumen pertama di situs ini, menjadi inspirasi desain berikutnya
Kuil Makam (dihancurkan) Amenhotep I Ke-18 1526-1506 SM Firaun pertama yang memisahkan kuil makam dari makamnya, kuilnya dihancurkan
Kuil Makam Djeser-Djeseru Ratu Hatshepsut Ke-18 1508-1458 SM Dibangun di atas reruntuhan kuil Amenhotep I, kuil paling terawat saat ini
Makam Cache DB320 (Lokasi penemuan) (Periode Akhir) (Abad ke-11 hingga ke-10 SM) Lokasi penemuan cache mumi kerajaan utama, mungkin makam keluarga Pinedjem II
Makam Cache Bab el Gasus (Lokasi penemuan) (Periode Akhir) (Abad ke-11 hingga ke-10 SM) Berisi cache mumi para pendeta tinggi Amun

Lokasi Strategis Dekat Lembah Para Raja

Lokasi Strategis Dekat Lembah Para Raja

Kedekatan Deir el-Bahri dengan Lembah Para Raja, nekropolis utama bagi firaun Kerajaan Baru, bukanlah suatu kebetulan. Lokasi ini dipilih karena tebing-tebing kapurnya yang menjulang tinggi, dianggap sebagai tempat yang sakral dan aman untuk peristirahatan terakhir para penguasa dan bangsawan. Tebing-tebing inilah yang kemudian menyembunyikan rahasia besar cache mumi selama berabad-abad.

Kuil Mentuhotep II dan Hatshepsut

Kuil Mentuhotep II dan Hatshepsut

Monumen paling awal yang signifikan di Deir el-Bahri adalah kompleks pemakaman Firaun Mentuhotep II dari Dinasti ke-11. Kuilnya yang bertingkat menjadi model bagi pembangunan selanjutnya. Namun, yang paling mendominasi pemandangan saat ini adalah kuil pemakaman Ratu Hatshepsut, Djeser-Djeseru ("Yang Paling Suci dari Yang Suci"). Dibangun menempel pada tebing batu kapur, kuil bertingkat dengan pilar-pilar megah ini merupakan salah satu pencapaian arsitektur Mesir kuno yang paling mengesankan. Di ceruk tersembunyi di balik kuil-kuil inilah cache mumi kerajaan ditemukan.

Penemuan Mengejutkan Cache Mumi Kerajaan (DB320)

Penemuan Mengejutkan Cache Mumi Kerajaan (DB320)

Penemuan cache mumi kerajaan di makam DB320 (juga dikenal sebagai TT320) adalah hasil dari serangkaian peristiwa yang dipicu oleh pasar gelap barang antik di Mesir pada akhir abad ke-19. Kisah penemuannya melibatkan penyelidikan resmi, keluarga lokal yang cerdik, dan sedikit cerita rakyat.

Tahun Peristiwa Kunci Sumber
1860 (perkiraan) Keluarga Abdou el-Rassul mungkin menemukan makam DB320
1871 / 1875 Versi resmi penemuan oleh Ahmed el-Rassul (mencari kambing hilang)
1875-1881 Artefak kerajaan (Dinasti 21, Ratu Nedjmet) muncul di pasar antik
1881 (Awal) Gaston Maspero (Kepala Dinas Purbakala Mesir) memulai investigasi
1881 (Pertengahan) Penyelidikan mengarah ke keluarga Abdou el-Rassul di Qurnah
1881 (Akhir) Mohammed el-Rassul mengaku & menunjukkan lokasi DB320 ke Emile Brugsch
1881 (5 hari setelahnya) Brugsch & 300 pekerja mengevakuasi mumi & artefak dari DB320
1891 Mohammed el-Rassul menunjukkan lokasi cache Bab el Gasus (pendeta tinggi)
1898 Victor Loret menemukan cache mumi kerajaan lain di KV35 (Makam Amenhotep II)

Jejak Artefak yang Dicuri dan Investigasi Maspero

Jejak Artefak yang Dicuri dan Investigasi Maspero

Antara tahun 1875 dan 1881, sejumlah artefak berharga dari makam firaun Mesir mulai bermunculan di pasar barang antik, baik di Mesir maupun di koleksi pribadi di luar negeri. Benda-benda ini termasuk patung-patung dengan nama kerajaan dari Dinasti ke-21 dan sebuah papirus milik Ratu Nedjmet (akhir Dinasti ke-20). Kemunculan artefak-artefak ini menimbulkan kekhawatiran Gaston Maspero, direktur Dinas Purbakala Mesir saat itu. Ia curiga bahwa sebuah makam kerajaan yang belum ditemukan telah dijarah. Maspero pun meluncurkan investigasi untuk melacak sumber artefak tersebut.

Peran Keluarga Abdou el-Rassul dan Mitos Afrit

Peran Keluarga Abdou el-Rassul dan Mitos Afrit

Penyelidikan Maspero akhirnya membawanya ke desa Qurnah di Tepi Barat Luxor, tempat tinggal keluarga Abdou el-Rassul. Keluarga ini, terutama tiga bersaudara Ahmed, Hussein, dan Mohammed, telah lama dikenal terlibat dalam perdagangan barang antik. Diduga kuat, mereka telah menemukan sebuah makam kerajaan beberapa tahun sebelumnya (kemungkinan sejak 1860) dan secara sistematis menjarah isinya.

Ahmed el-Rassul kemudian menceritakan kisah penemuan yang penuh warna (meskipun kemungkinan besar tidak benar) bahwa ia menemukan lubang makam pada tahun 1871 saat mencari kambingnya yang hilang di tebing Deir el-Bahri. Kenyataannya, keluarga el-Rassul kemungkinan menemukan makam secara tidak sengaja saat melakukan aktivitas penjarahan lainnya. Untuk menjaga penemuan berharga mereka dari penjarah lain, mereka menyebarkan mitos tentang afrit, makhluk api bersayap raksasa yang menghuni reruntuhan bawah tanah. Mereka memperkuat cerita ini dengan membunuh seekor keledai dan melemparkannya ke dalam lubang makam, sehingga bau busuk yang menyengat meyakinkan penduduk desa akan keberadaan afrit. Akhirnya, setelah saudara-saudaranya ditangkap dan disiksa, Mohammed el-Rassul mengaku dan memandu asisten Maspero, Emile Brugsch, ke lokasi cache mumi.

Penggalian Cepat oleh Emile Brugsch

Penggalian Cepat oleh Emile Brugsch

Saat Emile Brugsch dan timnya memasuki makam DB320, mereka menemukan pemandangan luar biasa: lebih dari 40 mumi kerajaan bertumpuk bersama peti matinya, meskipun banyak barang pemakaman berharga dan sarkofagus emas telah hilang. Menyadari bahaya penjarahan lebih lanjut oleh penduduk desa setelah lokasi makam terbongkar, Dinas Purbakala memutuskan untuk bertindak cepat.

Dalam waktu lima hari setelah penemuan resmi, Brugsch, dengan bantuan 300 pekerja lokal, mengorganisir evakuasi besar-besaran. Semua mumi dan lebih dari 6.000 artefak yang tersisa diangkut keluar dari makam dan segera dikirim menyusuri Sungai Nil menuju Museum Mesir di Kairo. Sayangnya, karena keterbatasan waktu dan urgensi situasi, Brugsch tidak sempat mengambil foto in situ, membuat denah makam yang detail, atau mencatat daftar temuan secara sistematis.

Isi Cache DB320: Parade Para Firaun Agung

Isi Cache DB320: Parade Para Firaun Agung

Makam DB320 menyimpan koleksi mumi kerajaan Mesir yang paling luar biasa yang pernah ditemukan di satu tempat. Makam ini diyakini sebagai tempat pemakaman keluarga Pendeta Tinggi Thebes, Pinedjem II, meskipun ini belum pasti. Di antara puluhan mumi tersebut terdapat beberapa nama firaun paling terkenal dalam sejarah Mesir.

Firaun/Tokoh Kerajaan Perkiraan Masa Kuasa/Hidup Dinasti Catatan Penting dari Pemeriksaan (jika ada) Sumber Identifikasi
Seqenenre Tao Akhir Dinasti ke-17 Ke-17 Luka parah di kepala, kemungkinan tewas dalam pertempuran DB320
Ahmose I 1549–1524 SM Ke-18 Pendiri Kerajaan Baru DB320
Amenhotep I 1526–1506 SM Ke-18 Mumi ditemukan di DB320
Tuthmosis I 1506–1493 SM Ke-18 Mumi ditemukan di DB320
Tuthmosis II 1493–1479 SM Ke-18 Tinggi 5'6", overbite, botak, usia >30 tahun saat wafat
Tuthmosis III 1479–1425 SM Ke-18 Salah satu firaun militer terbesar Mesir
Seti I 1290–1279 SM Ke-19 Mumi paling terawat, wafat usia 60-an, mungkin karena infeksi telinga kronis [cite: 116, 121-122]
Ramses II (Agung) 1279–1213 SM Ke-19 Salah satu firaun paling terkenal, pembangun hebat
Ramses III 1186–1155 SM Ke-20 Mumi ditemukan di DB320, dibunuh dalam konspirasi harem
Ramses IX 1129–1111 SM Ke-20 Mumi ditemukan di DB320 DB320
Pinedjem I 1070–1032 SM Ke-21 (Pendeta Tinggi) Penguasa de facto Mesir Hulu [cite: 117, 135-137]
Pinedjem II 990–976 SM Ke-21 (Pendeta Tinggi) Penguasa de facto Mesir Hulu, makam DB320 mungkin miliknya
Ratu Ahmose-Nefertari (~1562–1495 SM) Ke-18 Istri Ahmose I DB320
Ratu Ahmose-Meritamun (Tidak diketahui) Ke-18 Putri Ahmose I DB320
Ratu Ahmose-Inhapi (~1570 SM?) Ke-17/18 Putri Senakhtenre Tao I, makamnya digunakan sebagai tempat persembunyian sementara
Ratu Nedjmet (~1087–1080 SM) Ke-20/21 Istri Herihor (Pendeta Tinggi)

Pemeriksaan oleh Grafton Elliot Smith

Pemeriksaan oleh Grafton Elliot Smith

Pemeriksaan mendetail terhadap mumi-mumi dari cache DB320 dilakukan oleh ahli anatomi dan antropologi Inggris-Australia, Grafton Elliot Smith. Hasilnya, yang diterbitkan dalam Catalogue of the Royal Mummies tahun 1912, memberikan wawasan berharga tentang fisik dan kesehatan para penguasa Mesir kuno. Misalnya, pemeriksaan pada Tuthmosis II mengungkapkan ciri fisik keluarga Tuthmosid seperti overbite (gigi atas lebih maju) dan tinggi badan yang tidak terlalu menjulang (sekitar 168 cm). Smith juga mencatat bahwa Tuthmosis II hampir botak dan kulit wajahnya berkerut, menunjukkan usianya lebih dari 30 tahun saat meninggal, meskipun penyebab kematiannya tetap menjadi misteri. Mumi Seti I ditemukan sebagai yang paling terawat, dan Smith menyimpulkan bahwa firaun ini meninggal pada usia 60-an, kemungkinan akibat komplikasi dari infeksi telinga kronis.

Cache Mumi Lainnya: Bab el Gasus dan KV35

Cache Mumi Lainnya: Bab el Gasus dan KV35

Penemuan DB320 bukanlah akhir dari kisah cache mumi di Deir el-Bahri dan sekitarnya. Berkat "jasa" Mohammed el-Rassul, cache penting lainnya ditemukan, menambah daftar panjang mumi kerajaan dan bangsawan yang diselamatkan dari penjarah.

Nama Cache Lokasi Penemu / Terkait Tahun Penemuan Isi Utama Catatan Penting
DB320 (TT320) Deir el-Bahri Abdou el-Rassul / Brugsch 1881 >40 mumi kerajaan (Ramses II, Seti I, Tuthmosis III, dll.) Cache kerajaan terbesar, mungkin makam keluarga Pinedjem II.
Bab el Gasus Deir el-Bahri Mohammed el-Rassul 1891 153 (atau 160) mumi pendeta tinggi Amun & anggota keluarga mereka Cache pendeta terbesar, el-Rassul dipecat setelah ketahuan menyembunyikan penemuan ini.
KV35 (Makam Amenhotep II) Lembah Para Raja Victor Loret 1898 13 mumi kerajaan (Amenhotep II, Thutmose IV, Amenhotep III, Ratu Tye, Younger Lady) Makam asli Amenhotep II digunakan sebagai cache, banyak mumi rusak akibat penjarahan.

Cache Para Pendeta Tinggi di Bab el Gasus

Cache Para Pendeta Tinggi di Bab el Gasus

Ironisnya, setelah membantu menemukan DB320, Mohammed el-Rassul dipekerjakan sebagai mandor oleh Dinas Purbakala Mesir, terutama karena pengetahuannya tentang pasar gelap lokal. Pengangkatan ini membuahkan hasil besar pada tahun 1891 ketika Mohammed memandu inspektur ke makam lain di Deir el-Bahri, yang dikenal sebagai Bab el Gasus ("Pintu Para Pendeta"). Makam ini berisi tidak kurang dari 153 (atau 160 menurut beberapa sumber) mumi para pendeta tinggi Dewa Amun dan anggota keluarga mereka. Namun, segera terungkap bahwa el-Rassul telah mengetahui cache ini selama beberapa waktu sebelum melaporkannya, yang mengakibatkan pemecatannya.

Penemuan KV35 oleh Victor Loret

Penemuan KV35 oleh Victor Loret

Pada bulan Maret 1898, arkeolog Prancis Victor Loret membuat penemuan penting lainnya, kali ini di Lembah Para Raja. Ia menemukan makam KV35, peristirahatan asli Firaun Amenhotep II (memerintah 1427-1401 SM). Namun, selain mumi Amenhotep II di sarkofagusnya, Loret menemukan sejumlah mayat lain yang tersebar di sekitar ruang utama dan beberapa ditempatkan di ruang samping makam. Total ada 13 mumi, sebagian besar adalah anggota kerajaan Mesir.

Banyak dari mumi-mumi ini ditemukan tanpa peti mati dan perbannya telah dibuka paksa. Mumi-mumi di ruang samping menunjukkan kerusakan parah, termasuk lubang besar di tengkorak dan dada yang dibelah, kemungkinan besar akibat ulah perampok makam kuno yang terburu-buru mengambil perhiasan dan jimat dari dalam perban. Sayangnya, makam KV35 kembali menjadi sasaran penjarahan pada tahun 1901, di mana mumi Amenhotep II sendiri dirusak. Howard Carter, yang saat itu menjadi inspektur barang antik, mencurigai Mohammed el-Rassul terlibat, meskipun tidak ada cukup bukti untuk menuntutnya.

Identifikasi 'Elder Lady' (Ratu Tye) dan 'Younger Lady'

Identifikasi 'Elder Lady' (Ratu Tye) dan 'Younger Lady'

Di antara mumi-mumi di KV35 terdapat dua mumi perempuan yang menarik perhatian khusus. Satu dikenal sebagai "Elder Lady". Setelah pengujian DNA ekstensif sebagai bagian dari Proyek Keluarga Raja Tutankhamun (2007-2009), pada tahun 2010 dikonfirmasi bahwa Elder Lady adalah Ratu Tye (sekitar 1398-1338 SM), Istri Agung Firaun Amenhotep III dan nenek Tutankhamun.

Mumi perempuan lainnya dijuluki "Younger Lady". Pemeriksaan awal oleh Grafton Elliot Smith mencatat tingginya sekitar 158 cm dan usianya tidak lebih dari 25 tahun saat meninggal. Ia juga mencatat kerusakan signifikan, termasuk luka parah di sisi kiri mulut dan pipinya, yang kini diyakini sebagai luka mematikan yang terjadi sebelum kematian, menunjukkan kemungkinan pembunuhan. Identitas Younger Lady menjadi subjek perdebatan sengit. Dr. Joann Fletcher pada tahun 2003 secara kontroversial mengklaimnya sebagai Nefertiti, Istri Agung Akhenaten, namun klaim ini ditolak oleh sebagian besar ahli Mesir Kuno, termasuk Dr. Zahi Hawass. Pengujian DNA lebih lanjut mengungkapkan bahwa Younger Lady adalah ibu Tutankhamun, dan kemungkinan besar adalah saudara perempuan sekaligus istri Akhenaten. Kandidat lain yang mungkin termasuk istri kedua Akhenaten, Kiya, atau salah satu putri Amenhotep III.

Mengapa Para Firaun Dikumpulkan Bersama?

Mengapa Para Firaun Dikumpulkan Bersama?

Penemuan sejumlah besar mumi kerajaan yang dikumpulkan di lokasi tersembunyi seperti DB320 dan KV35 menimbulkan pertanyaan besar: mengapa mereka dipindahkan dari kemegahan makam asli mereka di Lembah Para Raja? Jawabannya terletak pada periode kekacauan dan penurunan kekuasaan di akhir Kerajaan Baru Mesir.

Faktor Penyebab Deskripsi Periode Terkait Sumber
Penurunan Kerajaan Baru Setelah pembunuhan Ramses III (~1156 SM), Mesir kehilangan kendali atas wilayah Asia, mengalami kekeringan, kelaparan, korupsi. Akhir Dinasti ke-20
Peningkatan Kekuatan Pendeta Pendeta Dewa Amun di Thebes memperoleh kekuatan politik & pengaruh besar, menjadi penguasa de facto Mesir Hulu (1080-~943 SM). Dinasti ke-21
Maraknya Penjarahan Makam Ketidakstabilan politik & ekonomi menyebabkan peningkatan drastis penjarahan makam kerajaan di Lembah Para Raja. Akhir Kerajaan Baru
Tindakan Penyelamatan Pendeta Tinggi Amun (terutama Pinedjem I & II) mengorganisir pemindahan mumi kerajaan dari makam asli ke lokasi lebih aman. Dinasti ke-21
Proses Relokasi & Restorasi Mumi diidentifikasi ulang, diberi label baru, beberapa peti mati diperbaiki/diganti. Mumi dipindahkan beberapa kali. Dinasti ke-21
Kehilangan Barang Makam Sebagian besar barang makam berharga menghilang selama proses pemindahan, kemungkinan diambil oleh para pendeta sendiri. Dinasti ke-21

Penurunan Kerajaan Baru dan Maraknya Penjarahan

Penurunan Kerajaan Baru dan Maraknya Penjarahan

Setelah pembunuhan Firaun Ramses III sekitar tahun 1156 SM, Kerajaan Baru Mesir mulai mengalami kemunduran. Kekuasaan asing baru muncul, Mesir kehilangan wilayah kekuasaannya di Asia, dan negara dilanda kekeringan, kelaparan, serta korupsi pejabat yang parah. Konflik internal juga meningkat, terutama karena semakin besarnya kekuasaan para pendeta Dewa Amun di Thebes. Di tengah kekacauan ini, penjarahan makam-makam kerajaan yang kaya raya di Lembah Para Raja menjadi epidemi.

Peran Pendeta Tinggi Amun (Pinudjem I & II)

Peran Pendeta Tinggi Amun (Pinudjem I & II)

Para pendeta tinggi Amun, yang pada saat itu memegang kekuasaan politik sangat besar dan secara efektif memerintah Mesir Hulu (bagian selatan Mesir) dari sekitar tahun 1080 hingga 943 SM, mengambil tindakan. Dua tokoh kunci dalam periode ini adalah Pinedjem I (memerintah 1070-1032 SM) dan Pinedjem II (memerintah 990-976 SM), yang mumi keduanya ditemukan di cache DB320. Untuk menyelamatkan mumi para firaun dari penodaan oleh para penjarah, para pendeta tinggi inilah yang mengorganisir pemindahan mumi-mumi tersebut dari makam asli mereka ke lokasi-lokasi yang dianggap lebih aman di tebing-tebing sekitar Deir el-Bahri.

Proses Pemindahan dan Pelabelan Ulang Mumi

Proses Pemindahan dan Pelabelan Ulang Mumi

Proses pemindahan ini tidak dilakukan secara sembarangan. Para pendeta, di bawah arahan Pinedjem I dan Pinedjem II, mengidentifikasi ulang mumi-mumi tersebut, memberi label baru, dan bahkan mengganti beberapa peti mati yang sudah rapuh dimakan usia. Bukti berupa tulisan tinta pada beberapa mumi dan label pada peti mati menunjukkan bahwa mumi-mumi ini tidak langsung dipindahkan ke tempat persembunyian terakhir mereka. Sebaliknya, mereka dipindahkan dari satu makam ke makam lain beberapa kali sebelum akhirnya berakhir di DB320, KV35, atau Bab el Gasus. Sebagai contoh, catatan pada peti mati Ramses I, Seti I, dan Ramses II menunjukkan bahwa pada masa Pinedjem I, mereka sempat disembunyikan di makam Ratu Ahmose-Inhapi.

Nasib Barang Makam yang Hilang

Nasib Barang Makam yang Hilang

Selama proses pemindahan dan pemakaman ulang berkali-kali ini, sebagian besar barang-barang makam mewah yang awalnya menyertai para firaun menghilang. Gaston Maspero awalnya percaya bahwa para penjarah makam Kerajaan Baru yang bertanggung jawab atas hilangnya artefak-artefak ini. Namun, ahli Mesir Kuno modern cenderung berpendapat bahwa para pendeta tinggi Thebes sendirilah yang mengambil sebagian besar peralatan pemakaman berharga tersebut. Motif mereka mungkin untuk penggunaan pribadi, atau, yang lebih mungkin, untuk membantu menopang ekonomi Mesir yang semakin tidak stabil saat itu. Apa pun alasannya, tindakan para pendeta tinggi Amun ini, meskipun mungkin didorong oleh motif campuran, secara tidak sengaja telah menyelamatkan koleksi mumi kerajaan yang tak ternilai bagi ilmu pengetahuan modern. Tanpa intervensi mereka, pengetahuan kita tentang Mesir firaun akan jauh lebih miskin.


Saran Tautan Internal:

  1. Hubungkan penyebutan Lembah Para Raja ke artikel lain tentang situs nekropolis ini atau ke Chapter 2 (Tutankhamun).
  2. Kaitkan nama Ratu Hatshepsut ke artikel biografi atau tentang kuilnya yang megah.
  3. Buat tautan dari Ramses II ke artikel detail tentang firaun terkenal ini.

(Catatan: Tautan internal spesifik ke URL yang diminta pengguna tidak dapat dibuat karena URL target tidak disediakan).

Saran Tautan Eksternal (Sumber Otoritatif):

  1. The Theban Mapping Project - Sumber daya komprehensif tentang makam-makam di Tepi Barat Luxor, termasuk DB320 dan KV35.
  2. Tour Egypt: Royal Caches at Deir el-Bahri - Artikel yang membahas penemuan cache mumi.
  3. Digital Giza: The Giza Project at Harvard University - Meskipun fokus utama di Giza, seringkali memiliki informasi terkait dinasti dan tokoh penting Mesir lainnya.
  4. Livius.org: Deir el-Bahari - Informasi sejarah dan arkeologi tentang situs Deir el-Bahri.
  5. Osirisnet: Tomb TT320 - Detail tentang makam DB320/TT320.

Saran Judul Meta: Cache Mumi Deir el-Bahri: Penemuan Spektakuler & Kisah Penyelamatan Firaun

Saran Deskripsi Meta: Jelajahi penemuan luar biasa cache mumi kerajaan di Deir el-Bahri (DB320 & KV35). Pelajari mengapa firaun seperti Ramses II dipindahkan & peran pendeta tinggi.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak