Sejarah Batavia: Kejayaan dan Kolonialisme di Hindia Belanda

Sejarah Batavia: Kejayaan dan Kolonialisme di Hindia Belanda

Sejarah Batavia: Pusat Perdagangan dan Kekuasaan VOC di Nusantara

"Jangan putus asa, jangan ampuni musuhmu, karena Tuhan beserta kita." — Jan Pieterszoon Coen

Daftar Isi

  1. Awal Mula Sunda Kelapa
  2. Penaklukan Fatahillah dan Jayakarta
  3. Kedatangan Bangsa Belanda
  4. Pendirian VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie)
  5. Jan Pieterszoon Coen: Arsitek Batavia
  6. Pembangunan Kastil Batavia (Kasteel Batavia)
  7. Tata Kota dan Sistem Kanal
  8. Stadhuis (Balai Kota Batavia)
  9. Gereja Oude Kerk dan Nieuwe Kerk
  10. Masyarakat Multikultural Batavia
  11. Peran Etnis Tionghoa dalam Ekonomi
  12. Tragedi Geger Pecinan 1740
  13. Perbudakan di Batavia
  14. Mardijkers: Kaum Budak yang Memerdekakan Diri
  15. Kampung Tugu dan Budaya Portugis
  16. Sistem Pertahanan dan Tembok Kota
  17. Pelabuhan Sunda Kelapa sebagai Nadi Ekonomi
  18. Gudang Rempah-Rempah VOC
  19. Penyakit dan Sanitasi Buruk (Graf der Hollanders)
  20. Perluasan ke Weltevreden
  21. Daendels dan Penghancuran Kastil Batavia
  22. Pembangunan Grote Postweg (Jalan Raya Pos)
  23. Masa Interregnum Inggris (Raffles)
  24. Kebun Raya Bogor (Buitenzorg)
  25. Kembalinya Kekuasaan Belanda
  26. Tanam Paksa (Cultuurstelsel)
  27. Perkembangan Trem Uap dan Listrik
  28. Stasiun Kereta Api Batavia
  29. Harmonie Sociëteit: Pusat Sosial Elite
  30. Hotel des Indes
  31. Pendidikan dan STOVIA
  32. Kebangkitan Nasional di Batavia
  33. Sumpah Pemuda 1928
  34. Arsitektur Art Deco di Batavia Baru
  35. Pelabuhan Tanjung Priok
  36. Bandara Kemayoran
  37. Pasar Gambir (Pasar Malam)
  38. Museum Gajah (Bataviaasch Genootschap)
  39. Kehidupan Kaum Indo-Eropa
  40. Masjid Luar Batang
  41. Klenteng Jin De Yuan
  42. Gereja Katedral Jakarta
  43. Perang Dunia II di Batavia
  44. Kedatangan Jepang 1942
  45. Perubahan Nama Menjadi Jakarta
  46. Proklamasi Kemerdekaan
  47. Pertempuran Mempertahankan Jakarta
  48. NICA dan Kembalinya Belanda
  49. Penyerahan Kedaulatan
  50. Warisan Batavia di Jakarta Modern

Awal Mula Sunda Kelapa

Awal Mula Sunda Kelapa

Sebelum dikenal sebagai Batavia, wilayah ini adalah pelabuhan strategis bernama Sunda Kelapa yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Pajajaran. Pelabuhan ini menjadi titik temu pedagang internasional dari Tiongkok, Arab, dan India.

AspekKeterangan
LokasiMuara Sungai Ciliwung
Komoditas UtamaLada, Beras

GPS Google Map Location Sunda Kelapa

Penaklukan Fatahillah dan Jayakarta

Penaklukan Fatahillah dan Jayakarta

Pada 22 Juni 1527, Fatahillah dari Kesultanan Demak berhasil merebut Sunda Kelapa dari Portugis dan mengganti namanya menjadi Jayakarta, yang berarti "Kota Kemenangan".

Tokoh UtamaPeristiwa
FatahillahPemberian nama Jayakarta
Tahun1527

GPS Google Map Location Jayakarta

Kedatangan Bangsa Belanda

Kedatangan Bangsa Belanda

Ekspedisi Belanda pertama dipimpin oleh Cornelis de Houtman tiba di Banten pada 1596. Ini menandai awal mula interaksi dagang yang kemudian berubah menjadi kolonisasi panjang.

EkspedisiTahun
Cornelis de Houtman1596
TujuanMencari Rempah-rempah

GPS Google Map Location Banten Lama

Pendirian VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie)

Pendirian VOC

VOC didirikan pada 1602 sebagai perusahaan multinasional pertama di dunia dengan hak oktroi yang memberikan mereka wewenang layaknya negara, termasuk mencetak uang dan memiliki tentara.

EntitasDeskripsi
Didirikan20 Maret 1602
KewenanganHak Monopoli Dagang

GPS Google Map Location VOC Headquarters

Jan Pieterszoon Coen: Arsitek Batavia

Jan Pieterszoon Coen

J.P. Coen adalah Gubernur Jenderal VOC yang merebut Jayakarta pada 1619. Ia menginginkan nama "Nieuw Hoorn", namun dewan direksi memilih "Batavia".

NamaJan Pieterszoon Coen
JabatanGubernur Jenderal VOC
JulukanMur Jangkung

GPS Google Map Location Museum Sejarah Jakarta

Pembangunan Kastil Batavia (Kasteel Batavia)

Kastil Batavia

Kastil Batavia dibangun sebagai pusat pertahanan dan gudang logistik VOC. Benteng ini memiliki empat bastion yang dinamai Diamond, Ruby, Sapphire, dan Pearl.

BangunanKastil Batavia
FungsiPertahanan & Pemerintahan
LokasiMuara Ciliwung

GPS Google Map Location Kastil Batavia

Tata Kota dan Sistem Kanal

Tata Kota dan Kanal Batavia

Batavia dirancang menyerupai kota-kota di Belanda dengan sistem kanal (gracht) untuk transportasi dan drainase. Namun, kanal ini kelak menjadi sumber penyakit karena air yang diam.

KonsepKota Kanal Belanda
MasalahSedimentasi & Malaria

GPS Google Map Location Kali Besar

Stadhuis (Balai Kota Batavia)

Stadhuis Batavia

Gedung ini selesai dibangun pada 1710 dan berfungsi sebagai balai kota, pengadilan, dan penjara bawah tanah. Kini gedung ini dikenal sebagai Museum Sejarah Jakarta.

GedungStadhuis
Tahun Selesai1710
Fungsi KiniMuseum Fatahillah

GPS Google Map Location Fatahillah Square

Gereja Oude Kerk dan Nieuwe Kerk

Gereja Kuno Batavia

Gereja Sion (Gereja Portugis Luar Kota) adalah salah satu gereja tertua yang masih berdiri, dibangun untuk kaum Mardijker dan budak yang telah dibebaskan.

GerejaGereja Sion
Tahun1695
ArsitekturBarok Belanda

GPS Google Map Location Gereja Sion

Masyarakat Multikultural Batavia

Masyarakat Batavia

Batavia adalah 'melting pot' Asia. Penduduknya terdiri dari orang Belanda, Mestizo, Mardijker, Tionghoa, Arab, serta berbagai suku dari Nusantara seperti Jawa, Bali, dan Ambon.

KelompokAsal
MardijkerIndia/Portugis
PeranakanCampuran Tionghoa-Lokal

GPS Google Map Location Kota Tua Jakarta

Peran Etnis Tionghoa dalam Ekonomi

Etnis Tionghoa Batavia

Etnis Tionghoa memegang peran vital sebagai pedagang perantara, pengrajin, dan pemungut pajak bagi VOC. Mereka tinggal di wilayah pecinan (Glodok).

PeranEkonomi & Perdagangan
KomoditasGula, Arak, Teh

GPS Google Map Location Glodok Pancoran

Tragedi Geger Pecinan 1740

Geger Pecinan 1740

Pembantaian massal etnis Tionghoa terjadi pada tahun 1740 akibat ketegangan ekonomi dan ketakutan VOC. Ribuan orang tewas dan sisanya melarikan diri ke luar tembok kota.

PeristiwaChinezenmoord
TahunOktober 1740
DampakPemisahan Pemukiman

GPS Google Map Location Kali Angke

Perbudakan di Batavia

Perbudakan di Batavia

Budak didatangkan dari berbagai wilayah seperti Bali, Sulawesi, dan India untuk bekerja di rumah tangga elit Belanda maupun proyek pembangunan kota.

StatusBudak (Slaaf)
PekerjaanDomestik & Buruh Kasar

GPS Google Map Location Pasar Budak Batavia

Mardijkers: Kaum Budak yang Memerdekakan Diri

Kaum Mardijkers

Mardijkers adalah keturunan budak yang dibebaskan, sebagian besar beragama Kristen dan berbicara bahasa Portugis Kreol. Mereka memiliki budaya unik yang memengaruhi musik Keroncong.

KelompokMardijkers
BahasaKreol Portugis
BudayaKeroncong Tugu

GPS Google Map Location Kampung Tugu

Kampung Tugu dan Budaya Portugis

Kampung Tugu

Terletak di utara Jakarta, Kampung Tugu menjadi tempat bermukimnya kaum Mardijkers. Gereja Tugu dan musik Keroncong Tugu adalah warisan hidup dari komunitas ini.

WarisanKeroncong Tugu
LokasiSemper, Jakarta Utara

GPS Google Map Location Gereja Tugu

Sistem Pertahanan dan Tembok Kota

Tembok Kota Batavia

Batavia dikelilingi oleh tembok tinggi dan parit pertahanan untuk melindungi kota dari serangan Kesultanan Banten dan Mataram.

StrukturTembok Kota
FiturBastion & Pintu Gerbang

GPS Google Map Location Amsterdam Gate

Pelabuhan Sunda Kelapa sebagai Nadi Ekonomi

Pelabuhan Sunda Kelapa

Meski pusat kota berkembang, Sunda Kelapa tetap menjadi pelabuhan utama untuk kapal-kapal antar pulau sebelum Tanjung Priok dibangun.

PelabuhanSunda Kelapa
KapalPhinisi & Jung

GPS Google Map Location Sunda Kelapa Harbor

Gudang Rempah-Rempah VOC

Gudang VOC

Gudang di tepi barat (Westzijdsche Pakhuizen) digunakan untuk menyimpan rempah-rempah berharga seperti pala, cengkeh, dan lada sebelum dikirim ke Eropa.

LokasiMuseum Bahari
Isi GudangRempah, Tekstil, Kopi

GPS Google Map Location Museum Bahari Jakarta

Penyakit dan Sanitasi Buruk (Graf der Hollanders)

Wabah Penyakit Batavia

Pada abad ke-18, Batavia dijuluki "Kuburan Orang Belanda" karena wabah malaria dan kolera akibat sanitasi kanal yang buruk.

JulukanGraf der Hollanders
PenyebabMalaria & Disentri

GPS Google Map Location Taman Prasasti Museum

Perluasan ke Weltevreden

Weltevreden

Akibat kondisi kota lama yang tidak sehat, pusat pemerintahan dipindahkan ke selatan, ke area yang lebih tinggi dan sejuk bernama Weltevreden (sekitar Lapangan Banteng dan Monas).

WilayahWeltevreden (Sawah Besar)
ArtiBenar-benar Puas

GPS Google Map Location Lapangan Banteng

Daendels dan Penghancuran Kastil Batavia

Daendels

Gubernur Jenderal Daendels (1808-1811) memerintahkan penghancuran Kastil Batavia dan tembok kota untuk mengambil materialnya guna membangun istana baru di Weltevreden.

TokohHerman Willem Daendels
JulukanMarsekal Besi

GPS Google Map Location Gedung AA Maramis

Pembangunan Grote Postweg (Jalan Raya Pos)

Jalan Raya Pos

Daendels membangun Jalan Raya Pos dari Anyer hingga Panarukan sepanjang 1.000 km, yang melewati Batavia, untuk mempercepat mobilisasi militer.

ProyekJalan Raya Pos
Tahun1808-1811

GPS Google Map Location Jalan Raya Bogor

Masa Interregnum Inggris (Raffles)

Thomas Stamford Raffles

Inggris menguasai Jawa (1811-1816) di bawah Letnan Gubernur Thomas Stamford Raffles. Ia melakukan reformasi administrasi dan menghapus sebagian praktik feodal.

TokohRaffles
KaryaHistory of Java

GPS Google Map Location Raffles Monument Kebun Raya

Kebun Raya Bogor (Buitenzorg)

Istana Bogor

Raffles tinggal di Buitenzorg (Bogor) dan merintis pengembangan kebun botani yang kemudian diresmikan oleh Belanda sebagai 'Lands Plantentuin te Buitenzorg'.

LokasiBuitenzorg
FungsiPeristirahatan Gubernur

GPS Google Map Location Kebun Raya Bogor

Kembalinya Kekuasaan Belanda

Kembalinya Belanda

Setelah Konvensi London 1814, Inggris menyerahkan kembali Hindia Belanda kepada Kerajaan Belanda, menandai dimulainya era kolonial modern.

PeristiwaPenyerahan Kembali
Tahun1816

GPS Google Map Location Jakarta

Tanam Paksa (Cultuurstelsel)

Tanam Paksa

Sistem Tanam Paksa diperkenalkan Van den Bosch untuk mengisi kas Belanda yang kosong. Hasil bumi dari pedalaman dikumpulkan di Batavia untuk diekspor.

KebijakanCultuurstelsel
KomoditasKopi, Tebu, Nila

GPS Google Map Location Museum Nasional

Perkembangan Trem Uap dan Listrik

Trem Batavia

Batavia memiliki sistem transportasi maju berupa trem kuda yang kemudian digantikan oleh trem uap dan akhirnya trem listrik, menghubungkan Kota Tua dengan Weltevreden.

TransportasiTrem Batavia
OperatorBVM (Bataviasche Verkeers Maatschappij)

GPS Google Map Location Stasiun Jakarta Kota

Stasiun Kereta Api Batavia

Stasiun BEOS

Stasiun Batavia Zuid (kini Stasiun Jakarta Kota/BEOS) dibangun sebagai terminal utama kereta api yang megah dengan arsitektur Art Deco.

NamaStasiun BEOS
ArsitekFrans Ghijsels

GPS Google Map Location Stasiun Jakarta Kota

Harmonie Sociëteit: Pusat Sosial Elite

Gedung Harmoni

Gedung Harmoni adalah klub eksklusif tempat sosialita Eropa berpesta dan berdansa. Gedung ini dihancurkan pada 1985 untuk pelebaran jalan.

GedungSociëteit de Harmonie
StatusSudah Dibongkar

GPS Google Map Location Harmoni Central Busway

Hotel des Indes

Hotel des Indes

Salah satu hotel termewah di Asia pada masanya, Hotel des Indes menjadi tempat menginap tamu-tamu agung negara. Kini lokasinya menjadi Duta Merlin.

HotelDes Indes
LokasiJalan Gajah Mada

GPS Google Map Location Duta Merlin

Pendidikan dan STOVIA

STOVIA

STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen) adalah sekolah kedokteran untuk pribumi yang melahirkan banyak tokoh pergerakan nasional.

SekolahDokter Jawa
LokasiKwitang (Museum Kebangkitan Nasional)

GPS Google Map Location Museum Kebangkitan Nasional

Kebangkitan Nasional di Batavia

Kebangkitan Nasional

Berdirinya Budi Utomo pada 1908 di Batavia menandai dimulainya kesadaran nasionalisme di kalangan terpelajar Indonesia.

OrganisasiBudi Utomo
Tahun1908

GPS Google Map Location Gedung Stovia

Sumpah Pemuda 1928

Sumpah Pemuda

Pada 28 Oktober 1928, para pemuda berkumpul di Batavia untuk mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa: Indonesia.

PeristiwaSumpah Pemuda
LokasiJalan Kramat Raya 106

GPS Google Map Location Museum Sumpah Pemuda

Arsitektur Art Deco di Batavia Baru

Art Deco Batavia

Kawasan Menteng dan Gondangdia dikembangkan sebagai perumahan taman (garden city) dengan gaya arsitektur Art Deco yang modern untuk kaum elite.

GayaIndische Art Deco
KawasanMenteng

GPS Google Map Location Taman Suropati

Pelabuhan Tanjung Priok

Tanjung Priok

Karena Sunda Kelapa semakin dangkal, pemerintah kolonial membangun pelabuhan samudra baru di Tanjung Priok pada akhir abad ke-19.

PelabuhanTanjung Priok
Diresmikan1886

GPS Google Map Location Tanjung Priok Port

Bandara Kemayoran

Bandara Kemayoran

Kemayoran adalah bandara internasional pertama di Batavia yang dibuka pada 1940, melayani penerbangan KNILM dan KLM.

BandaraKemayoran
StatusNon-aktif (Kawasan PRJ)

GPS Google Map Location Eks Bandara Kemayoran

Pasar Gambir (Pasar Malam)

Pasar Gambir

Pasar Gambir adalah perayaan tahunan memperingati ulang tahun Ratu Belanda, yang menjadi cikal bakal Pekan Raya Jakarta (PRJ).

AcaraPasar Gambir
LokasiKoningsplein (Monas)

GPS Google Map Location Monas

Museum Gajah (Bataviaasch Genootschap)

Museum Gajah

Lembaga ilmiah tertua di Asia Tenggara ini didirikan untuk meneliti seni dan sains Hindia. Patung gajah di depannya adalah hadiah dari Raja Thailand.

InstitusiMuseum Nasional
Didirikan1778

GPS Google Map Location Museum Nasional Indonesia

Kehidupan Kaum Indo-Eropa

Kaum Indo

Kaum Indo (campuran Eropa dan Pribumi) memiliki strata sosial unik. Mereka menjembatani budaya barat dan timur dalam bahasa, makanan, dan gaya hidup.

EtnisIndo-Eropa
BahasaPetjo

GPS Google Map Location Menteng

Masjid Luar Batang

Masjid Luar Batang

Masjid bersejarah ini didirikan oleh Habib Husein bin Abubakar Alaydrus dan menjadi pusat syiar Islam di pesisir Batavia.

MasjidLuar Batang
TokohHabib Husein

GPS Google Map Location Masjid Luar Batang

Klenteng Jin De Yuan

Klenteng Jin De Yuan

Dikenal sebagai Vihara Dharma Bhakti, ini adalah klenteng tertua di Jakarta yang dibangun pada 1650, menjadi pusat spiritual warga Tionghoa.

KlentengJin De Yuan
LokasiPetak Sembilan

GPS Google Map Location Vihara Dharma Bhakti

Gereja Katedral Jakarta

Gereja Katedral

Gereja Katedral dengan gaya Neo-Gotik diresmikan pada 1901, berdiri megah di seberang lapangan Banteng (Waterloo Plein).

BangunanKatedral Jakarta
GayaNeo-Gotik

GPS Google Map Location Gereja Katedral Jakarta

Perang Dunia II di Batavia

PD II Batavia

Menjelang invasi Jepang, Batavia bersiap dengan pertahanan udara dan evakuasi warga sipil, namun pertahanan Belanda runtuh dengan cepat.

PerangPasifik
Tahun1941-1942

GPS Google Map Location Menteng Pulo Cemetery

Kedatangan Jepang 1942

Jepang Masuk Batavia

Jepang memasuki Batavia pada Maret 1942, mengakhiri kekuasaan kolonial Belanda dan memulai masa pendudukan militer yang keras.

InvasiJepang
TahunMaret 1942

GPS Google Map Location Kalijati Subang (Perjanjian)

Perubahan Nama Menjadi Jakarta

Nama Jakarta

Pada 1942, pemerintah Jepang mengganti nama Batavia menjadi Djakarta Tokubetsu Shi untuk menarik simpati rakyat Indonesia.

Nama BaruJakarta
EraPendudukan Jepang

GPS Google Map Location Balai Kota Jakarta

Proklamasi Kemerdekaan

Proklamasi 1945

Di Jakarta (eks Batavia), Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur.

PeristiwaProklamasi
LokasiPegangsaan Timur 56

GPS Google Map Location Tugu Proklamasi

Pertempuran Mempertahankan Jakarta

Revolusi Fisik

Setelah proklamasi, situasi Jakarta memanas dengan kedatangan sekutu dan NICA, memicu pertempuran sporadis di berbagai sudut kota.

MasaRevolusi Fisik
Tahun1945-1949

GPS Google Map Location Kali Bata Heroes Cemetery

NICA dan Kembalinya Belanda

NICA Belanda

Belanda sempat menguasai kembali Jakarta selama masa revolusi dan menjadikannya ibu kota negara boneka mereka sebelum pengakuan kedaulatan.

OtoritasNICA
TujuanMenegakkan Kembali Kolonialisme

GPS Google Map Location Istana Merdeka

Penyerahan Kedaulatan

Penyerahan Kedaulatan

Pada akhir 1949, Belanda secara resmi mengakui kedaulatan Indonesia, dan Jakarta ditetapkan sebagai ibu kota Republik Indonesia Serikat (RIS).

PeristiwaKMB (Konferensi Meja Bundar)
TahunDesember 1949

GPS Google Map Location Istana Negara

Warisan Batavia di Jakarta Modern

Warisan Batavia

Warisan Batavia tetap hidup melalui bangunan-bangunan tua di Kota Tua, nama jalan, kuliner, dan sejarah panjang yang membentuk Jakarta modern.

WarisanKota Tua (Oud Batavia)
StatusCagar Budaya

GPS Google Map Location Kawasan Kota Tua


Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)

1. Apa perbedaan antara Sunda Kelapa, Jayakarta, dan Batavia?

Sunda Kelapa adalah nama asli pelabuhan di bawah Kerajaan Pajajaran. Jayakarta adalah nama yang diberikan Fatahillah setelah merebutnya pada 1527. Batavia adalah nama yang diberikan Belanda (VOC) setelah mereka membangun kota kolonial di atas reruntuhan Jayakarta pada 1619.

2. Mengapa Batavia dijuluki "Kuburan Orang Belanda"?

Julukan ini muncul pada abad ke-18 karena tingginya angka kematian akibat wabah penyakit seperti malaria, kolera, dan disentri. Sanitasi kanal yang buruk dan iklim tropis yang tidak dipahami dengan baik oleh orang Eropa memperparah kondisi kesehatan.

3. Kapan nama Batavia resmi berubah menjadi Jakarta?

Nama Batavia secara de facto berubah menjadi Djakarta (Jakarta) pada masa pendudukan Jepang tahun 1942 untuk menghapus pengaruh Belanda. Nama Jakarta kemudian diresmikan sebagai nama ibu kota Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan.


Referensi Otoritatif


Ringkasan

Artikel ini merangkum perjalanan panjang sejarah Batavia, mulai dari pelabuhan Sunda Kelapa, penaklukan Jayakarta, hingga pembangunan kota kolonial oleh VOC di bawah J.P. Coen. Pembahasan mencakup aspek tata kota, sosial, ekonomi, perbudakan, serta peristiwa penting seperti Geger Pecinan dan masa pendudukan Jepang yang akhirnya mengubah nama kota ini menjadi Jakarta. Warisan arsitektur dan budaya Batavia masih dapat disaksikan hingga hari ini di kawasan Kota Tua Jakarta.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak